Sahabat, tanpa disadari banyak dari kita sering melakukan kebiasaan buruk. Salah satunya, minum sambil berdiri. Padahal hal ini sudah dilarang dalam Islam. Sebab, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk minum dalam kondisi duduk.
Rupanya, hal itu bukanlah semata-mata anjuran dan etika dalam Islam. Jika ditelisik dari segi kesehatan, minum sambil berdiri juga memberikan dampak negativ bagi
kesehatan. Pasalnya, dalam tubuh manusia terdapat jaringan penyaring atau filter yang disebut sfringer, yakni kumpulan serabut otot berbentuk seperti cincin yang bekerja untuk membuka dan menutup jalur alamiah pada tubuh. Dikutip dari laman Well or Die, berikut bahaya yang mengancam jika kita masih saja melakukan kebiasaan minum sambil berdiri.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- زَجَرَ عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.” (HR. Muslim no. 2024).
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata,
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا
“Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?” Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.” (HR. Muslim no. 2024).
Selain itu, minum sambil berdiri dapat membuat pelakunya mengalami gangguan perut. Cipratan air yang masuk ke dinding perut secara mendadak akan merusak sistem pencernaan dan menyebabkan gangguan perut.
Tidak hanya itu, minum sambil berdiri juga bisa menjadi penyebab gangguan lambung. Mulai dari naiknya asam lambung hingga melukai dinding lambung. Sebab, tekanan air yang diminum saat berdiri mengejutkan bagian saluran (spincter) yang menuju ke lambung sehingga menyebabkan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau yang biasa disebut kenaikan asam lambung. Asam dalam lambung yang seharusnya bisa diencerkan justru akan tercampur naik sehingga memberikan sensasi panas di bagian perut. Kesengsaraan lambung akibat minum sambil berdiri juga termasuk dindingnya yang terkikis dan luka.
Rupanya, hal itu bukanlah semata-mata anjuran dan etika dalam Islam. Jika ditelisik dari segi kesehatan, minum sambil berdiri juga memberikan dampak negativ bagi
kesehatan. Pasalnya, dalam tubuh manusia terdapat jaringan penyaring atau filter yang disebut sfringer, yakni kumpulan serabut otot berbentuk seperti cincin yang bekerja untuk membuka dan menutup jalur alamiah pada tubuh. Dikutip dari laman Well or Die, berikut bahaya yang mengancam jika kita masih saja melakukan kebiasaan minum sambil berdiri.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- زَجَرَ عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.” (HR. Muslim no. 2024).
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu pula, ia berkata,
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا
“Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di mana beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qotadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), “Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?” Anas menjawab, “Itu lebih parah dan lebih jelek.” (HR. Muslim no. 2024).
Selain itu, minum sambil berdiri dapat membuat pelakunya mengalami gangguan perut. Cipratan air yang masuk ke dinding perut secara mendadak akan merusak sistem pencernaan dan menyebabkan gangguan perut.
Tidak hanya itu, minum sambil berdiri juga bisa menjadi penyebab gangguan lambung. Mulai dari naiknya asam lambung hingga melukai dinding lambung. Sebab, tekanan air yang diminum saat berdiri mengejutkan bagian saluran (spincter) yang menuju ke lambung sehingga menyebabkan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau yang biasa disebut kenaikan asam lambung. Asam dalam lambung yang seharusnya bisa diencerkan justru akan tercampur naik sehingga memberikan sensasi panas di bagian perut. Kesengsaraan lambung akibat minum sambil berdiri juga termasuk dindingnya yang terkikis dan luka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar